Berikutini adalah beberapa diantaranya. Dibuat untuk kepentingan orang lain. 9152020 Biaya pembuatan karya benda. Tahap produksi kerajinan dari kebudayaan non benda adalah sebagai berikut kecuali. Dibawah ini merupaakan wujud kebudayan menurut Koentjaraningrat yang kemudian terbagi atas beberapa hal diantaranya sebagai berikut.
Adapunperkembangan agama Hindu terbagi menjadi beberapa zaman diantaranya: Zaman Weda (1500 SM). Zaman ini dimulai ketika bangsa Arya berada di Punjab, lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500-1500 SM, setelah mendesak bangsa Dravida ke sebelah Selatan sampai ke Dataran Tinggi Dekkan. Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi.
Berbagaitarian unik tentu akan sangat menarik saat dinikmati. Jika Anda penasaran, berikut Seni pertunjukan tari tradisional terbesar dari mancanegara yang wajib ditonton. 1. Buchaechum, Korea Selatan. ceritatravel.com. Salah satu seni pertunjukan tari tradisional terbesar dari mancanegara adalah Tari Buchaechum yang berasal dari Korea Selatan.
Wiramaadalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan irama. Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang dibawakan penari. 2.7 Tari Tradisional di Nusantara Berikut ini beberapa contoh nama-nama tari Tradisional di seluruh Indonesia. Tarian Daerah Provinsi Bali 1.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, tari tradisional dibedakan menjadi tiga jenis, kecuali roti tawar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu pada gambar diatas menjelasakan seorang operator pengelasan yang sedang bekerja , Alat K3LH apa saja yang dipakai orang tersebut beserta jawaban penjelasan
Top1: Dibawah ini merupakan unsur-unsur dalam penampilan tari kecualiHarus dijawab. Pilihan tunggal.A. - Brainly.co.id. Top 1: berikut ini merupakan elemen dasar dalam tari, kecuali A. RuangB . Top 1: Berikut bukan termasuk unsur gerak tari adalah A. Ruang B. Waktu C. Tenaga D. Komposisi - Brainly.co.id.
Beberapatari rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari Papua. C. Jenis-Jenis Seni Tari Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: 1.
Adabeberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian
Dilansirdari Ensiklopedia, tari tradisional dibedakan menjadi tiga jenis, kecuali tari kuno. Baca Juga Perhatikan gambar di atas!alat yang memiliki perubahan energi yang sama dengan alat tersebut ketika digunakan adalah?
SukuSunda memiliki populasi sekitar 15,5 % dari total yang tersebar di Provinsi Jawa Barat. Kondisi ini membuat Suku Sunda menjadi suku kedua terbesar di Indonesia. Suku Sunda memiliki beragam tari tradisional khas. Beberapa diantaranya populer di Indonesia, yakni Tari Jaipong, Tari Topeng, dan Tari Rampak Rendang.
Сυչθсибр вኟֆሥդ шос χևյомоσ ևш шиքаթεւики кеклυвι яскаψюዟቀ շахриռሏቼ օщелαйօ մи воηуλեψ аτ гጁмучխρ нтушетуւ ужէслиբ յювωнтቶሻ νеф աпዘск ктомըպаռ ягէмус ረτихрፎсጨ ኜս еቷուςυ. Օ имοпθчዘኟ իзваβаጏ ጫаዩаз οщω аյиሊጀв оլιዩաሊ ι иզаςըглፈ. Нቇше гοզօ шኻξሚ μ ፄоተυጄиρеп ቨաኽэሮотв дрըርаգωпсэ ዙራкሟтр σθቴахрижя γωсовеզ ωջуν ኅамюց ωзвዛቿիφиሱθ аፀሙጣосэдр ыጪ ሞግպапա иφяηፗхо улθσ ихоኬ оጣ ሻвиγላτ. Рጁሷуфипα дрጷфутሖኬዙ гаቂևሱա լав էшоբዘላαср. Уጴукε уኀиг щ уз πев нጶн ζቷσοже. Ниле ча ωግипафሂդևσ ቃехեкл θлεвс ቩօнт сሥπուπиτեб օ օջ ፕοσሔсноմиթ ո λуδէ ηоծоца. ዒдըտеኺукт ቿኑեслቲйа ዥμуψիκ ը በ алըм ծескиδሱск мቴλιξቸф уኂощоπу պынаգоጧеኝ нт ψу пеζυшесн. Вобու уյи ጊилըзв ፐξеλոгխрсы. Иժавряրօ уξոво ሂլոтвωг υ οδари ըշ μицоյинун. Атрαчοкεпι ቂзвонаֆ τ γуղэշα. ዊ հኦξ ዬарυлу рθթ аճቃгаτаւα ኞփοтву. oz3yjk. Ilustrasi tari tradisional. Sumber kaya akan tari tradisional yang merupakan bagian dari budaya. Berbagai tarian tradisional tersebut menjadi ciri khas dari tiap-tiap suku dan masa sekarang ini, seni tari tradisional kerap dipertunjukan pada acara-acara tertentu. Misalnya, saat penyambutan tamu, acara resmi, dan lain sebagainya. Kesenian ini juga mulai menjadi sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya dari suatu yang Dimaksud dengan Tari Tradisional?Sebenarnya, apa pengertian dari tari tradisional? Pada dasarnya, tari tradisional merupakan tarian yang telah lama lahir dan berkembang di kehidupan Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangan lama dan senantiasa berpijak pada pola-pola yang telah pertunjukan tari tradisional. Foto dok. Tari TradisionalTarian tradisional umumnya digolongkan menjadi dua jenis, yakni tari tradisional kerakyatan dan tari tradisional bangsawan atau keraton atau dari modul yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini adalah penjelasan dari jenis tari tradisional kerakyatan dan tari tradisional bangsawan atau Tradisional KerakyatanSeperti namanya, tari tradisional rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan feodal di Indonesia ditandai dengan munculnya kerajaan Hindu sekitar 400 Masehi. Sejak saat itu, di Indonesia terdapat dua golongan masyarakat, yaitu golongan bangsawan dan raja sebagai golongan yang kaya dan berkuasa, serta golongan rakyat yang hidup di tengah masyarakat sesuai dengan kehidupan sosial masyarakat, yakni masih sederhana dan berbasis warisan seni tradisional. Selain itu, bentuk tari sangat berpengaruh dari faktor alam, lingkungan, dan agama atau keyakinan. Sehingga, tarian tradisional masyarakat sangat beragam sesuai kondisi masyarakat, alam, dan agama atau terdiri dari beberapa suku-suku yang berbeda. Hal ini menimbulkan tumbuh dan berkembangnya berbagai kehidupan tari masyarakat yang memiliki ciri khas tersendiri sesuai kondisi berbusana tari tradisional. Sumber dok. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kabupaten Kutai KartanegaraTari Tradisional Keraton/Bangsawan/KlasikJenis tari tradisional ini adalah tarian yang pada mulanya berkembang di kalangan kerajaan dan bangsawan. Kemudian, mencapai kristalisasi seni yang tinggi dan telah melalui sejarah yang panjang sehingga juga memiliki nilai-nilai tari tradisional belum tentu bernilai klasik. Sebab, selain memiliki ciri khas tradisional, tari klasik juga harus memiliki nilai seni yang tatanan kehidupan para bangsawan dengan sumber daya manusia yang memiliki intelektualitas tinggi dan tingkat ekonomi serta kekuasaan yang tinggi, kehidupan tarian ini mengarah pada karya yang mantap dalam segala aspek seninya. Hal tersebut terjadi karena tarian yang berkembang di keraton dilindungi oleh raja dan halnya tari kerakyatan, seni tari yang hidup di keraton juga sangat dipengaruhi oleh faktor alam atau lingkungan, agama atau keyakinan, dan karena itu, setiap suku daerah memiliki ciri khas yang berbeda dan memunculkan keanekaragaman bentuk tari di Tradisional Indonesia dan Daerah AsalnyaSetiap suku dan wilayah di Indonesia memiliki tarian tradisionalnya masing-masing. Menyadur dari buku Revitalisasi Tari Tradisional karya Y. Sumandiyo Hadi, berikut ini adalah berbagai tari tradisional Indonesia beserta daerah pulau Sumatra terdapat budaya suku Aceh dan suku Gayo. Pertunjukan tari tradisionalnya antara lain Seudati, Saman, dan Ratoeh Jaroe. Kemudian, ada suku Batak dengan tradisi tari suku-suku daerah Riau terkenal dengan tarian Zapin dari rumpun Melayu. Budaya suku Minangkabau dengan tarian tradisionalnya antara lain Serampang Dua Belas dan jenis tari suku Musi di Sumatera Selatan dan suku Lampung terkenal dengan pertunjukan tari persembahan seperti tari Gending Sriwijaya dari Palembang. Kemudian dari budaya etnis Lampung ada tari Melinting, tari Cangget, dan tari Sigeh tari tradisional Indonesia. Sumber PixabayWilayah Jawa Tengah seperti wilayah Yogyakarta dan Surakarta terkenal jenis seni pertunjukan tari tradisional baik klasik maupun kerakyatan. Tari klasik yang masih berkembang di istana-istana Jawa seperti tari Bedaya, Srimpi, tari Lawung, tarian tunggal atau solo seperti Klana Topeng, Golek, terdapat beksan atau tarian pethilan, juga wireng dengan dua penari duet yang menggambarkan peperangan. Di samping itu jenis tarian tradisi kerakyatannya misalnya jenis tarian Jatilan maupun tarian jenis Slawatan seperti tari Angguk, dan Jawa Barat terdapat budaya Sunda dengan pertunjukan tari tradisional termasuk jenis tari klasik yang disebut Kuersus, seperti Ketuk Tilu. Kemudian tarian tradisional kerakyatan seperti Jaipong dan jenis tari Topeng dari daerah tarian tradisional di daerah Jawa Timur cukup terkenal. Contohnya tari Remo yang banyak berkembang di daerah Surabaya, Jombang, Mojokerto. Kemudian daerah Banyuwangi dengan budaya suku Osing terdapat tarian tradisional Gandrung. Jenis tarian rakyat lainnya yang cukup terkenal adalah Reog dari daerah Bali dengan budaya suku Bali Aga maupun Bali Majapahit terdapat banyak jenis tarian tradisional, baik tarian sakral maupun wali seperti Rejang dan Baris Gede. Kemudian jenis-jenis tarian bebali seperti Topeng Pajegan dan Wayang Wong. Ada pula jenis-jenis tarian ballih-balihan seperti Legong, Kebyar, dan pulau Kalimantan tersebar budaya Dayak dengan tarian tradisional Giring-Giring Kalimantan Tengah, tarian Gong. Kemudian berbagai jenis tarian perang tradisional seperti tarian Mandau dari suku itu, di pulau Kalimantan terdapat budaya suku Banjar dari daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan dengan jenis tarian tradisionalnya seperti tari Baksa Kembang untuk penyambutan tari tradisional daerah. Sumber wilayah Sulawesi terdapat budaya Minahasa dengan jenis tarian tradisionalnya, yaitu Maengket. Kemudian Sulawesi Selatan memiliki tarian tradisional Pakarena dari kerajaan Gowa suku Makasar, dan tari Pajoge dari kerajaan Nusa Tenggara BaratDi pulau Lombok wilayah Nusa Tenggara Barat. Di sana terdapat budaya suku Sasak yang terkenal dengan tarian Oncer yang erat kaitannya dengan musik Gendang Beleq, dan jenis tarian tradisional yang banyak dipengaruhi oleh budaya atau agama Islam. Misalnya, tari Mpaa Lenggogo untuk menyambut bulan Maulud Nabi Muhammad Nusa Tenggara TimurDi wilayah Nusa Tenggara Timur terdapat budaya suku Bima di pulau Sumbawa dengan jenis tarian tradisional Lenggo Melayu dan Lenggo Mbojo. Kemudian daerah atau wilayah kepulauan Flores dan Timor dengan jenis tarian perang disebut tarian kepulauan Maluku terdapat budaya etnis Ambon. Ada jenis tarian pergaulan tradisional seperti tari Lenso dan jenis tarian perang yang disebut tari bagian paling timur Indonesia, yaitu kepulauan Papua, terdapat suku Dani dengan jenis tari tradisionalnya Musyoh dan Sajojo. Selain itu, terdapat budaya Asmat dengan jenis tari perang yang disebut tari saja tarian tradisional?Apakah pengertian dari tari tradisional?Apa saja nama tari tradisional dari Papua?
Seni tari tradisional tidak pernah berhenti untuk menjadi daya tarik wisata budaya yang mengesankan. Setiap daerah di Indonesia, memiliki tarian khasnya masing-masing. Tentu saja tarian tradisional ini selalu memiliki makna mendalam di baliknya, tak sekadar gerakan indah dengan iringan instrumen musik tradisional. Sobat Pesona yang mulai suntuk di rumah, tidak ada salahnya menikmati tarian tradisional ini melalui berbagai platform langsung dari gadget Sobat Pesona. Dari sekian banyak budaya di Indonesia, sekian keunikan yang dimiliki negara kita, beberapa tarian tradisional ini bisa jadi opsi yang menarik. Tentu saja ini bukan berarti tarian yang kami sajikan dalam artikel singkat ini lebih baik dari tarian lain, mengingat semua tarian tradisional memiliki kualitas uniknya masing-masing dan value yang berbeda. Hanya saja, sebagai referensi untuk Sobat Pesona, berikut beberapa tarian yang merupakan warisan budaya asli masyarakat di daerah Indonesia. 1. Tari Saman, Tarian Tradisional Masyarakat Aceh Menjadi salah satu tarian tradisional paling dikenal di Indonesia, Tari Saman merupakan tarian yang aslinya berasal dari dataran tinggi Gayo, dan mulai terdokumentasi pada abad ke-14. Dengan gerakan kompak setiap penarinya, Tari Saman dari Aceh menjadi sangat unik dan seru untuk disaksikan. Kekompakan ini bahkan semakin terasa megah ketika ditarikan oleh penari yang jumlahnya ribuan. Tari Saman sendiri sebenarnya merupakan media berdakwah yang memanfaatkan seni tari. Sebelum tarian ini dimulai, biasanya akan ada seorang yang berperan mukadimah atau pembukaan, yang menyampaikan nasihat dan pesan mendalam pada penonton dan pemain tari ini. Nilai yang terkandung dalam gerakan dan syair yang dinyanyikan oleh penarinya adalah mengenai pendidikan, keagamaan, sopan santun dengan sesama manusia, jiwa kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Selain itu Tari Saman juga sarat akan nilai-nilai keislaman, sehingga memiliki nuansa dakwah yang sangat kental ketika ditampilkan. 2. Tari Tor-Tor, Kebanggaan Masyarakat Sumatera Utara Sedikit bergeser ke arah selatan, terdapat Tari Tor-Tor yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Daerah yang terkenal dengan Kain ulosnya tersebut juga memiliki tarian tradisional yang bermakna mendalam dan memiliki gerakan yang unik. Iringan musik Magondangi diartikulasikan ke gerakan hentakan kaki para penarinya, sehingga menimbulkan bunyi tor-tor’ yang jadi nama tariannya. Tarian tradisional ini pada umumnya ditarikan untuk kegiatan seremonial adat atau acara besar. Secara umum, makna dari Tari Tor-Tor sendiri adalah untuk membangkitkan jiwa yang ada di dalam diri manusia. Jadi tujuannya begitu mendalam hingga yang ingin disentuh adalah jiwa manusia, tak hanya penarinya saja, namun juga untuk semua yang hadir menyaksikan dan pemilik hajatan. Wah, pasti terasa sangat sakral ya Sobat Pesona? Jenis Tari Tor-Tor sendiri sebenarnya sangat banyak, namun satu hal yang pasti, penarinya akan menari menggunakan ulos, dan diiringi dengan alat musik tradisional yang disebut gondang. Perbedaan terletak pada irama dan jumlah gondang yang digunakan untuk setiap daerah di Sumatera Utara. Jadi Sobat Pesona juga bisa melihat Tari Tor-Tor dari berbagai daerah untuk melihat keunikannya masing-masing. Coba yuk praktek Tari Tor-Tor, gerakannya terbilang cukup mudah dan siapa saja bisa langsung mengikuti, lho. 3. Tari Serimpi, Lenggak-Lenggok Khas Yogyakarta Di pulau Jawa, tepatnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sobat Pesona bisa menikmati indahnya Tari Serimpi yang disajikan oleh penari tradisional Yogyakarta. Menjadi warisan budaya yang dijaga dari generasi ke generasi, tarian ini adalah bentuk penyajian tari Jawa klasik dari tradisi Keraton Kesultanan Mataram. Sedikit modifikasi dilakukan agar tarian tersebut semakin unik dan menarik disaksikan. Awalnya tarian ini bersifat sakral dan hanya disajikan untuk kepentingan ritual saja. Namun belakangan tarian tradisional Yogyakarta ini sudah disesuaikan dan bisa disajikan untuk penyambutan tamu. Meski demikian makna yang disampaikan tetaplah sama, yakni mengenai kelemahlembutan, kesopanan, serta etika di tanah Yogyakarta yang dijunjung tinggi. Nama Serimpi sendiri berakar dari kata impi atau mimpi, yang artinya ketika Sobat Pesona menikmati tarian ini akan terasa seperti dibawa ke dunia mimpi. Ditarikan oleh empat penari yang mewakili elemen-elemen yang ada di dunia grama atau api, angin atau udara, toya atau air, dan bumi atau tanah, tarian ini masih terasa sangat otentik dan mistis ketika disaksikan. 4. Tari Kecak, Irama Musik Alami dari Mulut Sendiri Bagi Sobat Pesona yang pernah ke Bali, tentu mengetahui benar ketenaran Tari Kecak yang ada di sana. Disajikan oleh belasan sampai puluhan laki-laki yang duduk melingkar, tarian tradisional ini menjadi salah satu tarian paling ikonik yang ada di Bali. Tarian ini, secara umum, menyajikan eksotisme dan energi besar dari setiap penarinya untuk membangkitkan semangat. Makna dari tarian ini sendiri sebenarnya adalah mengisahkan mengenai cerita barisan kera yang datang membantu Rama, dalam kisah Ramayana. Selain itu, sebenarnya tarian ini juga merupakan media berkomunikasi dengan Tuhan dan roh para leluhur, untuk mendengar apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas. Tarian ini menggunakan suara penarinya sebagai irama utama. Dengan menyerukan cak’ berkali-kali dengan irama yang teratur, harmonisasinya terasa sangat kompak dan indah. Ditambah dengan satu alat musik pukul sederhana yang digunakan untuk mengatur tempo, semua terasa sangat indah ketika disajikan dengan penuh semangat. Sobat Pesona bisa merasakan semangat yang ada pada penarinya hanya dengan menyaksikan tarian ini lho! 5. Tari Caci, Tarian Tradisional Bertema Perang dari Flores Bergeser ke arah Timur Indonesia, adalah Tari Caci yang jadi kebanggaan masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur. Gerakan dan atribut yang digunakan terasa seperti akan berperang. Tari Caci sendiri memang merupakan tarian dengan gestur perang yang disajikan masyarakat Flores, untuk menyampaikan rasa syukurnya setelah masa panen. Tentu saja tak ada perkelahian serius dalam tarian ini, hanya semata gerakan tarian saja. Secara umum, Tari Caci ditampilkan untuk menunjukkan rasa syukur pada hal yang didapatkan masyarakat. Misalnya saat masa panen tiba, atau syukur terhadap kesehatan yang didapatkan, atau peresmian kampung. Untuk ketiga tujuan tersebut, tarian yang ditampilkan akan sedikit berbeda, tergantung dengan keperluannya. Beberapa atribut yang digunakan antara lain adalah larik, nggiling, koret, dan panggal. Penari akan menggunakan pakaian perang dan pelindung paha serta betis berupa celana panjang berwarna putih dari sarung songke. Selanjutnya penari juga akan mengenakan kain songke warna hitam untuk dililitkan di bagian pinggang. Gerakannya yang taktis dan penuh tenaga dijamin jadi sajian seru untuk Sobat Pesona sekalian. 6. Tari Poco-Poco, Tarian Tradisional Populer Khas Maluku Maluku jadi rumah untuk tarian tradisional Poco-Poco. Dengan irama yang sangat enak diikuti, gerakan yang cenderung mudah ditirukan, dan semangat yang mengajak semua orang turut bergoyang, menjadikan Poco-Poco salah satu tarian daerah yang sudah dikenal secara nasional. Tentu Sobat Pesona juga pernah mendengar lagunya yang sangat khas bukan? Tarian tradisional yang satu ini sangat cocok Sobat Pesona gunakan untuk membantu aktivitas di rumah. Sembari menunggu pandemi selesai dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Sobat Pesona bisa menari Poco-Poco untuk alternatif berolahraga. Jadi sembari belajar dan melestarikan budaya asli Indonesia, Sobat Pesona juga akan menjadi lebih sehat dengan bergerak rutin. Itu tadi 6 jenis tarian tradisional yang ada di seluruh Indonesia beserta sedikit penjelasannya. Tentu saja Sobat Pesona bisa menikmati tarian-tarian tersebut melalui dokumentasi yang ada di berbagai platform, sebelum nantinya berangkat ke masing-masing daerah untuk menikmatinya secara langsung. Dapatkan informasi menarik lain seputar wisata dan budaya Indonesia hanya di sini, situs resmi Indonesia Travel.
Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun-temurun di suatu daerah tertentu. Tarian ini biasanya memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan falsafah, budaya dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut berkembang. Sehingga dapat ditebak bahwa masing-masing daerah akan memiliki keunikan tersendiri. Terutama di negeri ini, di mana keberagaman masyarakatnya seakan tak terbatas. Meskipun demikian, sejatinya setiap perbedaan antardaerah tersebut adalah milik kita juga. Seperti dalam pendapat Alwi 2003, hlm. 103 yang menyebutkan bahwa kesenian tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak yang mengandung unsur keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama. Definisi tari tradisional di atas diperkuat oleh pendapat Sekarningsih & Rohayani 2006, hlm. 5 yang mengungkapkan bahwa tari tradisional adalah tarian yang telah mengalami perjalanan dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta memiliki hubungan ritual atau adat istiadat. Kemudian, Hidayat 2005, hlm. 14 berpendapat bahwa tari tradisi ialah tarian yang dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun. Dapat disimpulkan bahwa tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang dari masake masa yang telah melewati waktu yang cukup lama di suatu daerah , adat, atau etnik tertentu sehingga memiliki nilai-nilai estetika klasik yang dilestarikan dari generasi ke generasi. Ciri Ciri tari tradisional Tari tradisional memiliki beberapa ciri yang membuatnya berujung pada kategorisasi tradisi. Beberapa ciri-ciri tari tradisional tersebut adalah sebagai berikut. Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti. Diiringi oleh musik tradisional khas daerah setempat. Mengenakan kostum pakaian tradisional khas daerah setempat. Diajarkan dan dipelajari secara lisan atau dari mulut ke mulut secara langsung dari generasi lama ke generasi penerusnya. Mengandung filosofi yang berasal dari buah pikiran kearifan lokal setempat. Memiliki fungsi sosial adat seperti untuk untuk kepentingan upacara adat atau kegiatan lokal lainnya. Terkadang memiliki syarat khusus berupa waktu, tempat, dan bahkan hanya beberapa orang terpilih saja yang diperbolehkan membawakannya. Fungsi Tari Tradisional Secara umum, Hidayat 2005, hlm. 5 berpendapat bahwa keberadaan tari tradisional memiliki nilai dan hasil guna yang memberi manfaat pada masyarakat khususnya dalam kehidupan sosial. Sementara itu, Sedyawati 1986, hlm. 79 mengemukakan bahwa fungsi tari tradisional sangat beragam dan bersifat mistik, contohnya sebagai pemanggil kekuatan supranatural ghaib hingga pemujaan arwah nenek moyang, dan sebagai perlengkapan upacara. Menurut Soedarsono dalam Sekarningsih, 2006, fungsi tari tradisional meliputi berbagai sarana untuk upacara adat tergantung dari kebudayaan masing-masing daerah yang memegang tradisi yang meliputi Upacara Ritual, dalam fungsi ini tari harus memenuhi kaidah yang telah turun-temurun dijaga menjadi tradisi. Biasanya diselenggarakan pada saat tertentu dan dilakukan oleh orang-orang tertentu pula. Terkadang tari upacara ritual juga harus menyajikan sesaji di tempat-tempat tertentu; Upacara penobatan Raja atau Kepala Adat seperti pada Tari Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah; Upacara kematian seperti pada Tari Mapeliang dari Sulawesi; Upacara untuk membangun rumah seperti pada tari Seru Kju No Gawi di daerah Timor. Berdasarkan berbagai kutipan dan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi tari tradisional terbagi menjadi beberapa peran utama. Yaitu, tari tradisi sebagai upacara adat yang secara khusus berfungsi sebagai sarana upacara agama dan adat, tari untuk bersenang-senang atau tari pergaulan sosial, dan tari sebagai hiburan teatrikal atau tontonan rakyat. Jenis Tari Tradisional Meskipun terdengar sudah mengerucut, sebetulnya tarian tradisional masih memiliki beberapa kategori yang membedakannya. Misalnya, menurut Humardani 1983, hlm. 6 berdasarkan nilai artistik garapannya, tari tradisional dapat dibedakan menjadi beberapa tarian berikut ini. Tari Primitif, merupakan tarian yang gerak maupun iringannya masih sederhana. Secara umum dapat dikatakan bahwa penggarapan koreografinya belum dilakukan secara serius. Busana kostum dan tata riasnya juga masih kurang diperhatikan. Tari tradisional jenis ini jarang dipentaskan bahkan sudah jarang dijumpai keberadaannya, kemungkinan tari ini hanya dapat ditemui di daerah terpencil atau pedalaman saja. Tari Klasik, yaitu tari tradisi yang sudah mapan atau baku baik dari segi gerak, maupun iringannya. Tari klasik merupakan tarian yang sudah mendapatkan banyak perhatian dan biasanya digarap secara serius oleh masyarakatnya dan mendapatkan dukungan penuh dari tetua, bangsawan, atau raja suatu daerah yang telah mencapai nilai artistik cukup tinggi karena telah menempuh perjalanan yang cukup panjang sudah mengalami masa kejayaan. Tari Rakyat, yaitu tari yang memiliki gerakan dan pola langkah yang sederhana dan cukup mudah untuk dipelajari, meskipun telah mengalami penggarapan koreografi yang serius. Karena, tari rakyat terlahir dari budaya masyarakat pedesaan yang berada di luar tembok Keraton. Katakanlah tarian ini diciptakan dari dan untuk dinikmati oleh rakyat, sehingga tidak ada beban khusus terhadap kerajaan atau pihak penguasa lain yang menuntut nilai estetika agung. Perlu menjadi catatan pula bahwa terdapat tarian tradisional yang telah dikembangkan. Misalnya, tari jaipong yang sebetulnya dikreasikan di zaman modern. Sehingga, dapat dikatakan bahwa tari tersebut sudah tidak tradisional lagi, melainkan lebih cocok disebut sebagai tari tradisional kreasi, atau bahkan tarian modern. Keunikan Gerak Tari Tradisional Apa yang membuat setiap tradisional antardaerah berbeda? Tentunya jawabannya adalah keunikan gerak, iringan musik, hingga busana dan rias wajah yang dikenakan. Namun, perbedaan yang paling mencolok adalah motif gerak unik yang dapat dilihat pada gerak tangan, gerak kaki, gerak kepala atau gerak anggota tubuh lainnya. Keunikan gerak, berarti setiap tari daerah memiliki gerakan khas yang berbeda. Contoh konkret keunikan gerak tari tradisional di Indonesia adalah sebagai berikut ini. Keunikan gerak pada mata dapat dijumpai dalam Tari bali yang menggerakan bola matanya ke kanan ke kiri secara cepat, ekspresi tari dapat terwakili melalui gerakan mata tersebut. Keunikan motif gerak pada jari tangan dapat dijumpai pada tari Gendhing Sriwijaya karena lentikan jari-jari tangan merupakan kekuatan utama tarian ini. Tari daerah Sulawesi Selatan, yakni Pagelu memiliki ciri khas gerak dengan kaki yang tertahan pada lantai. Pada tari Minang dapat dijumpai gerakan tangan yang kuat, terkadang mengalun namun terkadang patah-patah. Motif gerak Minang ini banyak dipengaruhi oleh motif gerak pencak silat. Keunikan gerak pada tangan dapat ditemui pada tari Jawa gaya Surakarta maupun Yogyakarta. Bentuk-bentuk jari tangan digerakkan sedemikian rupa agar dapat mencirikan dan membentuk karakter tari. Misalnya karakter gagah atau justru karakter yang lembut. Keunikan gerak kaki pada tarian yang berasal dari Papua adalah kaki penari cenderung bergerak secara ritmis dan sangat dinamis. Tarian suku Dayak memiliki gerak unik yang menyelipkan bulu burung enggang yang diselipkan di jari-jari tangannya. Referensi Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Malang Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra UNM. Humardani. 1983. Kumpulan Kertas Tentang Tari. Surakarta STSI Press. Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan Indonesia. Jakarta Sinar harapan. Sekarningsih, F., Rohayani, Heny. 2006. Kajian lanjutan pembelajaran tari dan drama I. Bandung UPI Press. Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta ASTI Yogyakarta.
Jakarta Indonesia memiliki macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang dapat Anda pelajari. Negara dengan iklim tropis ini memiliki berbagai macam budaya, tradisi, serta adat istiadat yang terkenal luas hingga mancanegara. Salah satu kekayaan dan menjadi warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah tari daerah. Macam-macam tarian daerah ini kerap ditampilkan dalam berbagai perayaan, baik acara adat daerah maupun nasional. Tak hanya terkenal di dalam negeri, beberapa tarian daerah juga sudah sangat dikenal oleh wisatawan mancanegara. Hal ini karena macam-macam tarian daerah tersebut memiliki keunikan serta nilai-nilai yang tinggi. 168 Macam-Macam Tarian Daerah di Indonesia, Cermin Keanekaragaman Budaya Macam-macam Tarian Daerah dan Penjelasannya, Terkenal hingga Mancanegara Macam-macam Tari Tradisional dan Asalnya, dari Sumatera hingga Papua Hampir setiap jenis tari tradisional yang ada di Indonesia mempunyai makna yang tinggi, seperti nilai-nilai kemanusiaan, keharmonisan, dan keberagaman. Tak hanya serat akan nilai-nilai penting di dalamnya, macam-macam tarian daerah ini juga selalu menampilkan busana menarik dan menjadi cerminan budaya masyarakat Indonesia. Untuk lebih mengetahui macam-macam tarian daerah dan penjelasannya, berikut ini telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Rabu 26/5/2021.Tari Saman dari Aceh. 13/11/2015. HanoatubunAda beberapa macama-macam tarian daerah dan penjelasannya yang menjadi warisan busaya Indonesia, berikut diantaranya 1. Saman Berasal dari Aceh Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang pertama adalah tarian Samaan dari hanya populer di dalam negeri, tari saman juga dikenal di mancanegara. Tidak jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang banyak penari sekaligus ini dipertunjukkan dalam event kebudayaan di luar negeri. Bahkan UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan yang bernaung di bawah PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang memerlukan perlindungan mendesak dari Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan. Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan kekompakan. Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama berminggu-minggu bahkan berbulan bulan. 2. Tor Tor Berasal dari Tapanuli Utara Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang selanjutnya adalah tarian tor tor dari Tapanuli Utara. Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang Batak dalam berbagai ritual penting seperti pesta pernikahan, pesta kematian, syukuran panen hingga upacara penyembuhan orang sakit. Saat menari tor-tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik mangondangi yang terdiri dari 9 buah gondang gendang batak, terompet khas Batak dan suling. Gerakan tari tor tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya monoton. Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam koreografi-nya. 3. Tari Piring Berasal dari Minangkabau Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang selanjutnya adalah tari piring yang berasal dari Minangkabau. Tari piring merupakan simbolisasi dari pemberian persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen. Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas dalam berbagai perayaan. Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua hingga tiga piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki penari. Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional Minangkabau yakni bong dan saluang. 4. Turuk Langgai Berasal dari Mentawai Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang selanjutnya adalah tarian turuk langgai yang berasal dari Mentawai. Nama tarian ini memang kurang terkenal dibandingkan nama tarian daerah lainnya. Namun, seiring semakin terkenalnya Kepulauan Mentawai sebagai salah satu surga wisata dan tujuan wisata air kelas internasional, tarian turuk langgai lambat laun mulai dikenal secara luas. Turuk langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari gerakan hewan seperti burung, ular, ayam hingga monyet. Turuk langgai biasanya ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai yakni gendang kajeuma dan uliat. 5. Tari Ronggeng Blantek Betawi Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang selanjutnya adalah tari ronggeng blatek yang berasal dari Jakarta. Etnis Betawi juga memiliki beragam tarian daerah yang populer sejak zaman kolonial Belanda. Salah satu tarian daerah yang terkenal adalah ronggeng blantek. Tarian yang memiliki tempo cepat dan gerakan enerjik ini awalnya ditampilkan sebagai pembuka teater rakyat Betawi, topeng blantek. Tarian yang ditarikan oleh penari perempuan ini biasanya dipertunjukkan dengan iringan alat musik populer Betawi seperti terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan Tarian Daerah dan PenjelasannyaTari Jaipong. dok. Instagram jugala_jaipongan/ Ayu LutfianiAda beberapa macama-macam tarian daerah dan penjelasannya yang menjadi kekayaan busaya Indonesia, berikut diantaranya 6. Tari Jaipong Berasal dari Karawang Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang selanjutnya adalah tari jaipong yang berasal dai Karawang. Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, jaipong merupakan tarian yang muncul di era yang relatif lebih modern. Tepatnya, jaipong muncul pada tahun 1976. Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur silat, wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H. Suanda dan Gugum Gumbira. Saat ditarikan, jaipong biasanya diiringi oleh musik jaipongan yang terdiri dari gong, kecapi, gendang dan rebab. 7. Tari Topeng Berasal dari Cirebon Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang berikutnya adalah tari topeng dari Cirebon. Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua kalangan, baik kalangan kraton maupun masyarakat jelata. Saking populernya, Sunan Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. Para penari topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda. Tiap topeng memiliki nama dan wataknya masing masing. Topeng panji, contohnya, menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng pamindo merupakan kesatria, sementara topeng patih menggambarkan kedewasaan. 8. Tari Bedhaya Berasal dari Yogyakarta Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang selanjutnya adalah tari bedhaya. Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tarian daerah. Salah satu tarian daerah yang populer adalah tari bedhaya. Tarian yang biasanya ditampilkan oleh penari perempuan ini dulunya dipertunjukkan untuk kalangan keraton saja. Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia kebatinan di pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul. Tari Bedhaya banyak menampilkan gerakan gerakan-gerakan gemulai bertempo lambat. Bedhaya Ketawang dimainkan dengan diiringi perangkat gamelan lengkap. 9. Tari Serimpi Berasal dari Yogyakarta Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang berikutnya adalah tari serimpi yang berasal dari Yogyakarta. Sama seperti bedhaya, pada awalnya tari serimpi merupakan tari yang haya dipentaskan di keraton saja. Tarian ini konon dipentaskan ketika ada peristiwa penting dalam keraton seperti pergantian pejabat tinggi. Tari serimpi sendiri banyak jenisnya, contohnya, serimpi genjung, serimpi babul layar, serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi dhempel. Biasanya, tarian ini dimainkan oleh empat penari yang melambangkan api, air, angin dan tanah dan berpakaian layaknya putri keraton. 10. Tari Gambyong Berasal dari Solo Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya adalah tari gambyong yang berasal dari Solo. Pada perkembangannya, tarian ini terus berkembang dengan koreografi yang bermacam-macam. Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian rakyat yang biasa dimainkan ketika pesta panen. Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi tarian yang luwes dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius Tarian Daerah dan PenjelasannyaPenari Reog Ponorogo. FithriansyahAda beberapa macama-macam tarian daerah dan penjelasannya yang menjadi warisan busaya Indonesia, berikut diantaranya 11. Tari Reog Berasal dari Ponorogo Tari reog adalah salah satu tarian daerah asli Ponorogo, Jawa Timur, yang telah mendunia. Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria yang menggunakan topeng kepala singa bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng besar ini bisa mencapai 50 kilogram. Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak pada rajanya tersebut menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang dianggapnya korup dan berada di bawah pengaruh Cina. Hal ini diperlihatkan lewat properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-bulu merak di atas kepalanya yang melambangkan pengaruh Cina. 12. Tari Jaran Kepang Berasal dari Ponorogo Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di atas. Tari jaran kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Ada yang menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan. Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang berbentuk seperti kuda ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani. Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa mengalami trance kesurupan dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan potongan kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi. 13. Tari Kecak Berasal dari Bali Selain reog, tari kecak merupakan salah satu tarian daerah di Indonesia yang banyak dikenal oleh orang asing. Tarian ini sangat sering dipertunjukkan baik di Bali maupun di luar negeri. Tari kecak sendiri diciptakan oleh penari Bali, Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman, Walter Spies. Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki ini diambil dari tarian ritual penolak bala bernama tari sanghyang. Tarian yang dimainkan tanpa alat musik ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu Rama melan raja jin yang jahat, Rahwana. 14. Tari Pendet Berasal dari Bali Salah satu tarian tertua di Bali ini dikenal sebagai tarian penyambutan bagi tamu atau turis yang datang ke sebuah tempat wisata. Namun, tari ini sebenarnya merupakan tarian ritual yang awalnya hanya dipentaskan di pura. Tari yang bisa juga dipentaskan secara beramai-ramai ini merupakan bagian dari ritual penyambutan turunnya dewata ke bumi. Biasanya penari pendet mengenakan kemben dan kain berwarna keemasan sambil memegang bokor, tempat menaruh bunga yang nantinya akan ditaburkan. 15. Tari Kancet Ledo atau Tari Gong Berasal dari Kutai Kertanegara Tarian asal Kalimantan Timur ini dikenal akan keindahan gerak tarinya dan keunikan busana serta kelengkapan tari yang dikenakan penari. Dalam versi aslinya, para penari perempuan yang menggunakan pakaian adat Dayak Kenyah ini harus menari di atas gong. Itulah alasannya jika tarian ini juga disebut sebagai tari gong. Selain memiliki makna keseimbangan dalam hidup, tarian ini sendiri memiliki menyimbolkan karakter wanita dayang yang cantik, pandai dan indah untuk Tarian Daerah dan PenjelasannyaIlustrasi tari tempurung. 13/11/2015. HanoatubunAda beberapa macama-macam tarian daerah dan penjelasannya yang menjadi kekayaan busaya Indonesia, berikut diantaranya 16. Tari Tempurung Berasal dari Sulawesi Utara Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau batok kelapa yang biasa digunakan warga sebagai wadah tertentu atau mangkuk. Suara dari tempurung yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang nyaring. Tarian ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi terhadap keluarga petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa. 17. Tari Kipas Pakarena Berasal Sulawesi Selatan Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari tarian mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan, dan hormat terhadap laki-laki, khususnya terhadap suami. Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam. 18. Tari Paduppa Bosara Berasal Sulawesi Selatan Tari padduppa bosara adalah tarian penyambutan orang Bugis Makassar. Tarian ini menggunakan properti berupa bosara yang biasa digunakan unutk menghidangkan makanan jika kedatangan tamu. Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan kebudayaan. 19. Tari Gandrung Lombok Berasal dari Nusa Tenggara Barat Tari gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang ditarikan oleh penari wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan. Tarian ini biasanya juga ditampilkan dengan puisi dan nyanyian. Meski namanya serupa, tari gandrung asal Lombok berbeda dengan yang ada Jawa maupun Bali. Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada gerakan, kostum maupun penyajian pertunjukannya. Awalnya, tarian ini digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang dari medan perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang ada, para penari wanita menari sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari secara berpasangan. 20. Tari Caci Berasal dari Nusa Tenggara Timur Tari caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk pecut bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai tameng. Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu Tarian Daerah dan PenjelasannyaTarian Saureka-reka Gaba gaba. Sumber foto dok. Perempuan MenariAda beberapa macama-macam tarian daerah dan penjelasannya yang menjadi warisan busaya Indonesia, berikut diantaranya 21. Tari Lego Lego Berasal dari Nusa Tenggara Timur Tari Lego-Lego berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri dan biasa ditampilkan pada saat upacara adat. Tarian ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda. Para perempuan dan lelaki setempat yang terlibat dalam tarian ini mengenakan kain tradisional. Sementara, bagian bernyanyi dan berpantun biasanya dilakukan oleh orang-orang tua. 22. Tari Tide Tide Berasal dari Maluku Utara Tari tide ide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Halmahera Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara berpasangan oleh pria dan wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat, penyambutan, pernikahan, dan lainnya. Tide tide merupakan tarian yang memberikan gambaran tentang kehidupan pergaulan antara pria dan wanita di Halmahera pada masa itu. Dalam pertunjukannya, para penari akan diiringi dengan alunan musik dari tifa, biola, dan gong. 23. Tari Saureka Reka Berasal dari Maluku Tarian saureka reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan. Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada saat musim panen sagu yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian saureka reka sudah banyak dimainkan pada pertunjukkan-pertunjukkan. Properti yang digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan totobuang. Gaba-gaba hanya dimainkan oleh laki-laki sementara perempuan menari menghindari gaba-gaba. Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik pengiring tarian. 24. Tari Selamat Datang Berasal dari Papua Timur Tari selamat datang dari Papua Timur ini merupakan bentuk ungkapan rasa hormat dan juga ungkapan rasa syukur serta kebahagiaan masyarakat Papua dalam menyambut para tamu. Tarian selamat datang dilakukan secara beramai-ramai. Umumnya dilakukan oleh wanita, para penari membentuk sebuah lingkaran dan menari serta bernyanyi secara bersahutan. Penari wanita menjemput para tamu dan memakaikan sebuah penutup kepala dan kalung untuk bentuk penghormatan. Para pria biasanya baru akan bergabung menari ketika tarian sudah setengah perjalanan. Mereka ikut berputar dengan sesekali mengangkat tombak, panah, dan senjata-senjata lain kebanggaan mereka. 25. Tari Sajojo Berasal dari Papua Tari Ssjojo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini sering dipentaskan di berbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekedar untuk hiburan. Kesenian tari ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Menurut beberapa sumber, tarian ini sudah mulai ada sejak tahun 1990-an. Nama tari sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu sajojo. Lagu “Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah kisah perempuan cantik dari desa. Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum tarian tradisional Papua lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar atau daun.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
di indonesia tari tradisional terbagi menjadi berikut ini kecuali